Senin, 15 April 2013

Versi Teks Naruto Chapter 251

Sebelumnya : Naruto Chapter 250

Di padang pasir yang sangat luas, di tempat pertarungan Kankurou dan Sasori. Tampak Kankurou tak bisa lagi berdiri, dan juga boneka-boneka yang ia keluarkan dari gulungannya rusak. "Ugh... Ugh..." Kankurou mencoba berdiri, tapi tidak bisa. "Tubuhku mati rasa. Mustahil, ternyata dia juga dapat menggunakan racun..." ucap Kankurou.

"Rencanamu bagus. Tapi tidak cukup baik melawanku... Seluruh mekanisme yang kau siapkan untuk racun di bonekamu, pantas dipuji" ucap Sasori. "Kenapa...?!? Ini pertama kalinya bonekaku bisa dibaca dengan sangat cepat!" pikir Kankurou. "Haha, wajahmu tampak aneh. Mengapa persiapanmu diketahui? Itu karena orang yang menciptakan boneka-boneka itu... tak lain adalah aku!!!" ucap Sasori.

"Eh!!?" Kankurou terkejut. "Anak muda yang tangguh seperti kau melawanku... Ini adalah pertarungan paling menyenangkan yang pernah aku alami" ucap Sasori. "Jadi... Tunggu dulu... Kau adalah orang yang dipanggil sebagai pencipta jenis-jenis boneka perang. Sasori si Pasir Merah!!!" ucap Kankurou kaget.

Naruto Chapter 251 - Menuju Negri Pasir
Teks Version by Komunitas Anime Manga Indonesia KAMI

"Karena namaku dikenal oleh semua orang dan sampai pada anak sepertimu. Adalah suatu kehormatan..." ucap Sasori. "Kau meninggalkan desa Suna... lebih dari 20 tahun yang lalu!! Kenapa!?" tanya Kankurou. "Apakah penting bagi orang yang akan segera mati, menanyakan hal seperti itu?" ucap Sasori. Dari ujung ekornya yang tajam dan runcing itu menetes racun.
______

Scene beralih ke sebuah kedai di suatu tempat, dan disitu seorang wanita sedang duduk, yang tak lain adalah Temari. Disampingnya telah ada segelas minuman dan juga makanan. Ia hendak merai gelas itu, tapi tiba-tiba gelas itu retak, memunculkan suatu pertanda yang tidak baik yang terjadi. "..." Temari terdiam.

"Aku tidak percaya hal semacam ini, tapi..." pikir Temari, ia merasakan sesuatu yang buruk telah terjadi. "...Aku punya firasat buruk" pikirnya.

Kembali ke tempat Kankurou, ia mencoba menggerakan bonekanya dengan jari-jari tangannya yang terhubung dengan benang chakra. Kepala boneka yang ia gerakan mencoba menyerang Sasori, tapi dengan sekali hempas ekornya, kepala boneka itu terlempar. Tapi tiba-tiba, dari arah sebaliknya melesat sebuah tangan boneka yang sudah dipasangi oleh pisau tajam, tangan boneka tidak mengenai Sasori, karena Sasori segera mengangkat kepalanya. Tapi, tangan itu berhasil merobek masker Sasori.

Kankurou mencoba menggerakan tangan itu, tapi ia sudah tidak bisa bergerak karena racun itu. "Rupanya racun sudah menjalar..." ucap Sasori sambil mengarahkan ekornya. "Fufu, sepertinya kau sangat menderita. Kalau kau ingin hidup, aku tidak perlu membunuhmu disini. Lagipula, racun itu akan membunuhmu dalam 3 hari" ucap Sasori, ia memasukkan kembali ekornya.

"Gaara..." Kankurou perlahan-lahan menutup matanya. "Sial..." ucapnya.

Dia ada disini!! Dia telah kalah, dan juga semua boneka yang ia punya!!
______

Scene beralih ke desa Konoha, di pintu gerbang desa Konoha, Naruto dkk telah bersiap untuk pergi ke desa Suna. "Baiklah... Ayo kita pergi!!" teriak Naruto bersemangat. "Baik, Tsunade-sensei, kami akan segera pergi!" ucap Sakura pamitan.

"Yah..." ucap Tsunade. "..." Iruka terdiam, lalu memberi semangat. "Lakukan yang terbaik!!" ucap Iruka. "Yaa!!" ucap Naruto. Mereka pun perlahan-lahan meninggalkan Konoha untuk menjalani misi pertama mereka.

Boft...

Tiba-tiba, Jiraiya datang dan tepat di depan Naruto dkk. "Yo! Melaksanakan misi, eh Naruto?" ucap Jiraiya. "Yaa Petapa Genit!" ucap Naruto. "Um, yang lebih penting. Tsunade, sesuatu yang telah mengerikan telah terjadi. Kazekage desa Suna..."
"Aku sudah tahu..." ucap Tsunade memotong perkataan Jiraiya. "Aku sudah mengirimkan orang kesana sekarang!" ucap Tsunade. "Apa yang kau lakukan, kau tahu kan Akatsuki dan Naruto?" bisik Jiraiya.

"Naruto, kemari sebentar!" panggil Jiraiya. "Hm?"
"Berhati-hatilah menghadapi Akatsuki" ucap Jiraiya. "..." Naruto terdiam, lalu berkata. "Mereka akan mendapat sesuatu ketika melawanku. Sekarang, aku akan datang kepada mereka" ucap Naruto. "..." Kakashi terdiam.

"Yaa, kau sudah lebih kuat dan juga semua... Tapi. Ketika kau merasa kalau kau sudah kehilangan kendali, mendapat suatu pegangan padamu dan lalu kau membuat kekacauan. Terlalu cepat bertindak adalah kebiasaan burukmu" ucap Jiraiya. "..." Naruto terdiam. "Aku tahu kau mengetahuinya, tapi... Jangan gunakan itu" bisik Jiraiya.

"..." Naruto terdiam, lalu berkata, "Aku tahu..." ucap Naruto. Lalu, Jiraiya berlari ke arah Kakashi. "Kakashi... Yakinkan Naruto untuk tidak melakukan hal yang bodoh. Semuanya kupercayakan padamu" ucap Jiraiya. "Yaa!" ucap Kakashi, sambil tersenyum.

Jiraiya khawatir dengan monster didalam tubuh yang mungkin keluar ketika Naruto bertemu Akatsuki. Jiraiya mempercayakan semuanya pada Kakashi.

Tiba-tiba, Naruto segera berlari. "Kakashi-sensei, Sakura-chan, ayo kita pergi!" teriak Naruto. "Tu-tunggu sebentar Naruto!!" teriak Sakura. "Sampai jumpa, yaa!" ucap Kakashi melambaikan tangan. "Geez..." ucap Jiraiya.

"..." Iruka hanya diam.

"Cemas?" ucap Tsunade. "Heh, dia bukanlah shinobi lemah yang harus aku cemaskan. Begitu juga Sakura..." ucap Iruka. "Dewasa... adalah hal yang aneh"
______

Kembali ke desa Suna, di tempat itu, Kankurou yang telah dibawah oleh shinobi bantun, kini sedang terbaring lemas. "Ini racun baru. Kami belum menemukan jenis penawar racun ini. Jika kita cepat-cepat... Dia masih bisa diselamatkan. 2...3 hari adalah batas waktunya" ucap Sekka, seorang ninja medis disitu.

"Gaara. Dan sekarang Kankurou..." ucap Baki. "Yang bisa kita lakukan adalah bertanya pada saudaranya!" lanjutnya.

Kembali ke Naruto dkk, mereka melompat ke pohon dan pohon berikutnya. Lalu, Sakura melihat Temari yang sedang berjalan perlahan, tidak melompat. "Temari-san!" panggil Sakura. Temari terkejut dan melihat ke atas.
______

Beralih ke padang pasir yang sangat luas, Sasori berhasil menyusul Deidara yang juga sedang menunggu. "Kau terlalu lama Sasori-danna..." ucap Deidara. "Jangan mengganggu. Sekarang kita sudah menangkap Shukaku. Sekarang giliranku, tapi... Kita tidak tahu dimana itu. Ini akan menjadi lebih kalau hanya kita yang mengikuti..." ucap Sasori.

"Yaa, Jinchuuriki lainnya akan melawanmu, Sasori-danna?" ucap Deidara. "Baik... Lawanku adalah orang itu... Jika aku menangkap Jinchuuriki, tidak akan ada masalah?" ucap Sasori.

Bersambung ke Naruto Chapter 252