Rabu, 17 April 2013

Naruto Chapter 561

Naruto Chapter 561 - Kekuatan Dalam Sebuah Nama
Teks Version by Komunitas Anime Manga Indonesia KAMI

Pertempuran masih berlanjut. Uchiha Madara, dengan kekuatannya yang hampir menyamai dewa, ia memanggil sebuah batu raksasa untuk menghantam para shinobi aliansi.
"Se-sebuah meteor!?? Tapi bagaimana mungkin!!???" Seorang Shinobi terlihat kaget.
"Apa ini sebuah ninjutsu!?? Sial, kita tak akan bisa menghindari serangan dengan radius jangkauan seluas itu" Umpat rekannya.

"Jangan berkata seperti kalian sudah putus asa, jangan menyerah sebelum coba melakukan sesuatu!! Kita dapat melakukan apapun yang kita inginkan selama kita mencoba!!" Ucap Tsuchikage Oonoki dan kemudian terbang menuju ke arah meteor.

"Tsuchikage-sama ..."

"Semuanya, larilah sejauh yang kalian bisa!!" Teriak Gaara membuat para shinobi berhamburan menjauh.

Di atas, ternyata bukan hanya para shinobi aliansi, Muu juga sedikit panik.
"Apa kau ingin menghancurkan kita semua!??" Ucapnya ke Madara.
"Heh .." Madara menjawab dengan tenang.
"Kita ini Edo Tensei, jutsu penghancuran masal seperti ini tak akan berpengaruh ..." Ucapnya.
"Ng??" Madara kemudian terkejut saat melihat Tsuchikage mencoba untuk menghentikannya.
"oh, si bocah Ryoutenbin itu ya ..." Ucap Madara yang tampaknya sedikit mengenal Tsuchikage Oonoki.

Di bawah, di bagian tempat Naruto berada ...
"Apa yang ingin kakek Tsuchikage lakukan!??" Tanya Naruto.
"Tsuchikage-sama ingin membuat meteor itu menjadi lebih ringan agar ia bisa menghentikannya" Jelas seorang shinobi.

Oonoki telah berada di bawah meteor, ia bersiap. ia menahan meteor tersebut dengan kedua tangannya ...
"Doton! Chou keijuu Iwa no Jutsu!!" Dengan teknik itu, meteor semakin ringan, gerakannyapun melambat.
"Sedikit lagi, aku pasti bisa menghentikannya" Pikir Oonoki.
Dan dari bawah, tampak pasir Gaara juga ikut membantu.

Happ ...
Meteor itu[un berhasil dihentikan.


"Heh ...
kau tumbuh dengan baik, bocah Ryoutenbin" Ucat Madara.

"Dia melakukannya!!"
"Dia berhasil menghentikannya!!" Teriak para Shinobi.

"Baiklah, lalu bagaimana dengan yang berikutnya!??"

DHUARRRRR!!!!

Meteor tadi dihancurkan oleh meteor kedua yang muncul, menciptakan suatu ledakan dahsyat yang bahkan getarannya sampai ke Markas Besar Aliansi ....

...................

Di Markas Aliansi ...
"Apa motifnya!? Kenapa dia mengaku-ngaku sebagai Uchiha Madara!??"
"Uchiha Madara lebih dari seorang shinobi, ia begitu kuat, oramg akan takut pada manusia bertopeng itu meskipun ia bukan siapa-siapa karena nama besar Uchiha Madara, Nama besar Uchiha Madara adalah sebuah kekuatan"
"Dia begitu hebat sehingga bisa menyeret kita ke dalam perang ini , kita berada dalam permainan orang brengsek, sial" Umpat Tsunade.

"!!!" Tiba-tiba mereka merasakan sebuah getaran. Efek dari meteor itu ternyata sampai terasa ke Markas Besar.
"Apa yang terjadi!!???"
"Lapor, divisi 4 sedang menghadapi sebuah batu raksasa yang jatuh dari langit, ini adalah getaran yang diakibatkan olehnya" Lapor Inoichi dari divisi intel lewat alat komunikasi.
"Apa ada laporan lain setelah itu?" Tanya Raikage.

"I-Ini adalah sebuah penghancuran masal ...
Hanya dalam beberapa saat, orang-orang itu ..." Ao mengamati dengan byakugan.
"Tak salah lagi, ini adalah jutsu Uchiha Madara ...
Tsunade-sama, kalau kita tak berbuat apa-apa, maka kita akan ..."
"Aku akan menghadapinya" Ucap Tsunade ke Shikaku.

Kembali ke divisi 4 ...

Akibat ledakan tadi, para shinobi tampak terkapar dan terluka oleh hamburan serpihan batu.

"Apa itu tadi!??"
"Apa kau baik-baik saja, Gaara??" Temari mengkhawatirkan adiknya.

Sementara Naruto, tubuhnya dilindungi oleh Dodai.
"Paman karet, kenapa kau menyelamatkan aku yang hanyalah sebuah bunshin??" Tanya Naruto ke Dodai.
"Kau salah, meskipun hanya bunshin, kekuatanmu sangat kami butuhkan ...
Aku melakukan ini untuk kemenangan" Ucap Dodai.

"!?" Tak jauh dari mereka, tampak kakek Tsuchikage tengah terkapar.

"kakek Tsuchikage!!!" Naruto berlari ke arahnya.
"Tenang saja, dia masih bernafas ..." Ucap seorang shinobi.
"Tapi ...
sepertinya cidera yang dialaminya cukup parah"

Sementara itu, di tempat Madara dan Muu, tampak tubuh mereka telah berhamburan ...
Namun berkat Edo Tensei, perlahan mereka kembali bangkit.
Dan kemudian, Kabuto lewat Muu melihat ke arah para shinobi yang terkapar ...
"Jadi, inikah kekuatan dari Rikudo Sennin??
Luar biasa ..." Ucapnya.
"Hum, ini belum seberapa, hal ini jadi mengingatkanku akan masa lalu ...
Oh ya, kau ini Kabuto kan? Seberapa banyak yang kau ketahui tentang diriku?" Tanya Madara ke Kabuto lewat Muu.
"Aku tahu dulu kau bertarung menghadapi Hokage pertama ...
Kau bertahan dari pertarungan di Lembah akhir ...
Dan meskipun kau kalah, kau telah merencanakannya, untuk mendapat kekuatan Hashirama ...
Apa aku salah??" Ucap Kabuto.
"Lalu, apakah kau mengetahui rencana kami??" Ucap Madara lagi.
"Aku tak mengetahui segalanya ...
Ayo katakan kalau aku ini sekutumu ..." Ucap Kabuto.
"Tapi, aku kurang yakin kalau akan tercapai jika Madara palsu bertindak sesuai rencana" Pikirnya.

"Ngomong-ngomong, sepertinnya masih banyak yang selamat dari kejadian tadi ...
Misalnya saja Tsuchikage dan Kazekage ... Kenapa?"
"Aku masih ingin mencoba sesuatu ...
Teknik Kuchiyose" Ucap Madara.

Sementara Naruto, ia tampak membantu membangunkan Tsuchikage. Dan saat itu, tiba-tiba sesuatu terjadi ...
"!!" Naruto berada di dalam perutnya. ia menahan rasa sakit di perutnya ketika Madara menggunakan Kuchiyose.
"Bagian dalamku ...
Terbakar!??"
"Chakra ini telah memanggilku ...
Madara??" Ucap Kyuubi.

"Kenapa kyuubi tidak muncul??" Tanya Madara sedikit heran.
"Itulah inti dari perang ini. Sebenarnya, Kyuubi masih tersegel di dalam seorang jinchuriki. Lihat, anak itu adalah jinchuriki kyuubi, namanya Uzumaki Naruto"
"Uzumaki!?? Klan yang sama dengan Mito?? dia anak yang tadi mencoba menyerangku, iya kan?"
"Dia itu cukup hebat meski bukan tubuh asli ...
Dia itu hanyalah bunshin, bagaimana kalau kita mencari yang asli??" Tawar Kabuto.
"Tidak, aku masih ingin mencoba sesuatu ...
Aku ingin melakukannya pada orang-orang di sekitar sini, sepertinya akan menyenangkan ..." Madara mulai bergerak.

"Disana!! Di arah jam 4!" Teriak seorang shinobi.

"Mokuton : Jukai Koutan!!!" Madara mengeluarkan teknik elemen kayu.

"Apa!?? Dia bahkan bisa menggunakan Mokuton!!???" Dodai terheran-heran.
"Sepertinya akan segera berakhir ..." Ucap seorang ninja sensor.

Sementara Naruto ...
"Sial, aku tak punya cukup chakra ...
Apa yang harus aku lakukan??" Pikirnya.
"Naruto ...
aku akan memberikan chakraku padamu" Ucap Kyuubi.
"Apa itu berarti kalau kau masih ingin mengontrol tubuhku??"
"Tidak, aku hanya memberimu chakra ...
Aku tak bisa berhadapan dengan Madara ...
Lebih baik aku memebrikan chakraku kepadamu daripada dimanipulasi olehnya ..." Ucap Kyuubi.

Sementara, pohon-pohon raksasa Madara terus menyerang ...

Kembali ke tempat Kabuto, ia tersenyum licik ...
"Kalau saja aku bisa terus memanfaatkan Madara seperti ini, aku pasti bisa mengontrol alur dari perang ini ...
Kartu trup yang ku siapkan berjalan lebih baik dari yang ku kira" Pikirnya.

Sementara Naruto, kini ia berlari sambil bersiap mengeluarkan jutsu.

"Naruto!!!" Teriak Gaara.

"Taju Kage Bunshin no Jutsu!!!" Naruto menjadi begitu banyak.
"Oodama Rasengan!!!!"
"Inilah saatnya, Naruto ..."
"Oodama Rasengan!!!!!" bunshin-bunshin Naruto menyerang hutan yang diciptakan oleh Madara dengan Oodama Rasengan.

"Seperti yang kau katakan, dia tidak terlalu buruk" Ucap Madara.
"Ya, aku tahu ..." Balas Kabuto.

Bofftt Boffttt, bunshin Naruto lenyap satu persatu.
"Aku menggunakan chakra Kyuubi secara bersamaan, aku telah mencapai batasku ..." Ucap Naruto.

"Tidak apa-apa, aku yang aka menangani semua ini ..." Tsuchikage Oonoki kembali bangkit.
"Tsuchikage-sama. apa kau yakin??" Ucap Gaara.
"Sekarang adalah saatnya untuk serius ...
Dan, Madara adalah musuh yang ku inginkan"

Oonoki bersiap, ia serius.

-To be Continued-