Kurang lebih sepuluh tahun yang lalu, lima Negara Besar Shinobi berada di dalam kekacauan. Pertempuran yang melibatkan desa shinobi terjadi di tiap daerah perbatasan masing-masing Negara.
Perang yang berkepanjangan menurunkan kekuatan Negara Api, juga Negara-Negara lainnya, yang menderita kekuarangan tenaga militer. Sejumlah besar shinobi Konoha terbunuh dalam peristiwa bersejarah ini, peristiwa yang kemudian dikenal dengan sebutan Perang Besar Dunia Ninja ketiga.
Naruto Chapter 239 - Misi Dimulai
Teks Version by Komunitas Anime Manga Indonesia KAMI
Teks Version by Komunitas Anime Manga Indonesia KAMI
Suatu hutan, seorang bocah lelaki dengan google di wajahnya, ya, Obito, meloncat tergesa-gesa dari satu pohon ke pohon lainnya, "Sial!!!! Kalau begini bisa-bisa dia membunuhku, akankah aku tepat waktu?" Obito meloncat lagi.
Namun pada loncatan terakhirnya ini, bocah itu malah tersandung dan terjatuh di tanah. Di tempat dimana rekan-rekan kelompoknya telah manunggu.
"Ukh" Obito kesakitan, dan mencoba untuk bangun. Namun sesaat ketika menghadapkan kepalanya ke atas, seorang bocah sebaya berambut putih menagtap Obito dengan tajam.
"Apa aku datang tepat waktu?" Obito bertanya.
"Tidak, kau terlambat, Obito" Ucap bocah berambut putih itu, Kakashi.
"Kau pikir jam berapa kita akan berkumpul hah? Bodoh!! Kalau kau memang shinobi, seharus kau mentaati segala peraturan yang ada" Bentak Kakashi.
"Yah, maaf, tadi di jalan aku … ada nenek-nenek tua membawa beban berat dan menanyakan arah" Obito berusaha menjelaskan, "Dan lagi, mataku kelilipan"
"Apa? Itu bohong kan" Kakashi tak percaya.
"Sudahlah Kakashi, jangan berkata seperti itu" Ucap Minato menenangkan mereka.
"Obito menunjukkan jalan pada nenek tua, ya kan?"
"Aku juga membawakan barang bawaannya" Ucap Obito lagi.
"Sensei, kau terlalu mudah dibohongi" Ucap Kakashi, "Mana mungkin ada nenek-nenek tua menghampiri Obito setiap saat" Lanjutnya sementara Obito tak peduli, sibuk menetesi matanya dengan obat tetes.
"Shinobi yang melanggar aturan adalah sampah, Itulah aturannya" Kakashi kecil benar-benar sosok yang taat peraturan.
"Ahaha ..." Minato hanya bisa tertawa kecil.
"Kau ini punya perasaan sedikit dong" Obito mengusap-usap matanya, "Yang kau bicarakan hanya aturan dan aturan melulu. Yang paling penting itu adalah pengendalian diri" Ucapnya.
"Sudahlah-sudahlah, Kita kan satu tim" Sama seperti Minato, Rin juga menenangkan mereka.
"Kau terlalu lembut pada Obito, Rin" Ucap Kakashi, "Lagipula ini hari yang sangat penting bagiku"
"Ah, iya, benar" Sahut Rin.
"Eh? Memangnya ada apa?" Obito tak ingat.
"Mulai saat ini, Kakashi adalah Jounin seperti diriku" Jelas Minato, "Lalu untuk meningkatkan efisiensi kita, kita akan berpisah menjadi dua tim. Terlebih, Konoha saat ini sedang kekurangan kekuatan militer"
"Berpisah? Lalu ..."
"Ya, benar, Kakashi akan menjadi ketua dalam kelompok tiga orang Obito dan Rin, sementara aku akan bekerja sendiri" Jelas Minato.
"Ingat apa yang kita bicarakan waktu itu, Obito, mengenai hadiah untuk Kakashi?"
"Maaf, aku sudah lupa" Jawab cuek Obito.
Kakashi telah menjadi seorang Jounin dan untuk merayakannya, Rin dan yang lainnya telah menyiapkan suatu rencana untuk memberi hadiah sebagai ucapan selamat pada Kakashi. Namun tampaknya, Obito lupa dengan hal ini dan tak membawa apa-apa.
"Ini hadiah dariku, sebuah kunai spesial" Minato memberi Kakashi sebuah kunai dengan bentuk yang unik.
"Bentuknya memang agak aneh dan berat. Tapi jika sudah terbiasa, kau akan bisa menggunakannya dengan mudah" Jelas Minato.
"Terimakasih" Ucap Kakashi.
"Dan ini dariku" Rin memberika Kakashi sebuah kotak berisi peralatan medis, "Ini dia, peralatan medis pribadi yang aku modifikasi sedikit agar mudah digunakan"
"Terima kasih" Ucap Kakashi lagi, dan lalu mengarahkan telapak tangannya ke Obito, mengira kalau ia juga akan memberinya sesuatu. Namun nyatanya, Obito tak membawa hadiah apapun.
"Hei, Kenapa dengan tanganmu? Aku tak punya hadiah apa-apa!!" Bentak Obito.
"Yah, sudahlah, aku tak terlalu heran. Lagipula mendapatkan hadiah yang tidak berguna hanya akan menyusahkan saja" Ucap Kakashi.
"Huh!! Aku masih tak bisa mengerti kenapa orang sepetimu bisa menjadi seorang Jounin!!"
"Harusnya kau mengerti"
"Aku adalah Uchiha Obito dari klan Uchiha!!!" Tegas Obito, "Aku akan melampauimu suatu saat setelah sharinganku aktif!!" Obito berjanji.
"Anggota klan Uchiha adalah ninja-ninja yang hebat kan? Aku pikir begitu, tapi ..."
"Apa!!?" Obito tersinggung.
"Sudahlah, kalian berdua" Lerai Rin lagi.
"Sudahlah, bisakahy aku menjelaskan detail misinya sekarang? Kita telah berada di dekat perbatasan" Minato memperlihatkan suatu peta, "Perhatikan baik-baik, ini garisnya, di sinilah pasukan Tsuchi no Kuni sekarang menginvasi Kusa no Sato. Musuh kita adalah shinobi Iwa Gakure, dan kami telah mendapat laporan bahwa telah ada seribu shinobi disana. Kalau mereka terus-terusan seperti ini ..."
"Meskipun Hi no Kuni berbatasan juga dengan Kusagakure, kalau kita menunggu terlalu lama kita juga aka terlambat" Ucap Kakashi.
"Berdasarkan luasnya, mereka pasti punya pasukan khusus yang professional kan?"
"Misi kita adalah disini, jembatan Kanabi" Jelas Minato sambil menunjuk suatu daerah di peta. "Untuk menghancurkan musuh sekaligus, kita butuh shinobi dalam jumlah yang sangat banyak. Jadi, yang bisa dilakukan shinobi dalam jumlah sedikit seperti kita hanyalah sabotase"
"Jembatan? Jadi kau mau bilang kalau ini adalah misi penyusupan?"
"Ya" Jawab Minato, "Tim Kakashi, misi kalian adalah menyusup ke daerah musuh. Kalian harus menghancurkan jembatan yang digunakan untuk memasok makanan dan bantuan pendukung lain. Jika sudah selesai, mundur scepat mungkin"
"Baik!"
"Lalu, bagaimana denganmu, sensei?" Obito bertanya.
"Aku akan menghadapi musuh secara langsung di medan tempur. Aku akan membuat pengalihan untuk kalian. Kakashi-kun, kali ini kaulah ketuanya. Kita akan bersama-sama sampai perbatasan. Dan setelah itu, misimu dimulai"
"Baik!!"
Merekapun memulai perjalanan, dan semakin dekat menuju daerah perbatasan.
Namun tiba-tiba di dalam perjalanannya, Kakashi merasakan sesuatu dan menghentikan langkahnya.
"Bagus, Kakashi" Ucap Minato dalam hati, senang karena muridnya memiliki pengamatan yang baik.
Benar saja, di balik pepohonan besar seorang ninja Iwagakure sedang mengintai mereka.
"Mereka sudah sadar? mereka bagus juga" Pikirnya dan lalu melihat ke arah Minato, "Eh? Dia, Oh tidak, mustahil, tapi dia terlihat seperti ..."
"Satu?"
"Ya, semuanya bersiaplah. Mereka ada dua puluh. Tapi bisa saja itu hanya kage bunshin" Jelas Minato.
"Kurasa sensei benar" Ucap Kakashi dan bersiap, "Aku akan menyerang, tolong lindungi diriku"
"Jangan gegabah Kakashi, Kau yang harusnya melindungiku" Ucap Minato.
"Sensei, kali ini aku ketuanya kan, lagipula ini saat yang tepat untuk menguji jutsu baruku"
Kakashi memfokuskan chakra, menggenggam tangan kanannya dengan tangan kiri dan lalu mengeluarkan Chidori. Ya, akan menjadi kali pertama Kakashi menggunakan chidori untuk melawan musuh.
"Ju-jutsu apa itu ..."
"Chakra yang luar biasa ..." Pikir Obito dan Rin.
"Ayo!"
Bersambung ke Naruto Chapter 240