Senin, 15 April 2013

Versi Teks Naruto Chapter 248

Sebelumnya : Naruto Chapter 247

Benteng Negara Pasir. Meskipun kuat, namun dapat dihancurkan.

Deidara terbang dengan burung tanah liatnya, ia mengintai shinobi penjaga dari atas menggunakan mata kameranya.
"1 ... 2 ... 3 ..." Ia menghitung para penjaga.
"Ada tiga penjaga ..." Ucapnya.

"Tapi bagaimanapun, desain artistik desa tidak terlalu buruk" Ucapnya lagi.
"Penghancuran ini sangat berharga"

Ia mengambil tanah liat dan membentuknya menjadi 3 ekor laba-laba.
"Aku pikir, aku harus menyerang secara diam-diam" Ucap Deidara.

Naruto Chapter 248 - Penyerang Negara Pasir Bagian 2
Teks Version by Komunitas Anime Manga Indonesia KAMI

Ia menjatuhkan laba-laba tanah liatnya, ia membuat segel tangan ...

Boft ...

Ketiga laba-laba itu menjadi besar, seukuran kepalan tangan ...
Satu-persatu laba-laba itu jatuh disamping para penjaga.
_____

"!" Di dalam ruangan Kazekage, Gaara melihat ke arah burung Deidara, ia merasa curiga ...
_____

Kembali ke tempat para penjaga tadi, laba-laba Deidara melekat pada tubuh ketiga penjaga.

"!" Seorang penjaga terkejut melihat laba-laba itu merayap di tangannya.
"B... Benda aneh apa ini?" Ucapnya.

Di atas, Deidara tersinggung dengan perkataan penjaga tadi.
""Benda aneh"? Kau tidak mengerti apapun" Ucap Deidara.
"Tak heran orang-orang bodoh seperti kalian tidak memahami seni ..."

"Secara fisik aku akan mengajarimu" Ucap Deidara.

"Ugh" Shinobi penjaga berusaha melepaskan laba-laba itu dari wajahnya, tapi percuma saja ...

Di atas, Deidara sudah siap untuk menyelesaikan.
"Seni ...
Adalah ledakan!"

Boomm!!
Ketiga laba-laba itu meledak bersamaan dengan penjaga tadi.

Deidara melesat turun menuju sebuah gedung, ia melompat dan dengan ini, "Penyusupan sukses"
"Huh?" Deidara terkejut melihat seseorang berdiri didepannya, yang tak lain adalah Kazekage Gaara.

"Ho-" Deidara melihat ke samping, pasir Gaara melesat kearahnya.

Tap ...

Ia berhasil melompat ke burungnya sebelum pasir Gaara menghantamnya. Ia melarikan diri, tapi pasir Gaara terus mengejarnya.

Whuss ...
Gaara melompat ke atas pasirnya.

"Ho ... "Jinchuriki"" Pikir Deidara, sementara mulut pada tangannya mengunyah tanah liat, lalu ia bertanya "Bagaimana kau bisa tahu kalau itu aku?"

"Di padang pasir ini ...
Tidak ada burung seperti itu" Jawab Gaara.

"Heh ... Kurasa aku salah menyelinap masuk" Ucap Deidara.
"Tapi ya, aku tidak perlu harus mencarimu lagi 'kan?"

Gaara menggerakan pasirnya, sementara Deidara sudah selesai dengan tanah liatnya, dan kini ia membuat dua ekor burung.
"...!" Deidara kaget, melihat pasir yang sangat besar, seperti sebuah gelombang, siap menghantamnya.

"Seperti yang aku kira, dia mempunyai keuntungan di tempat ini ..." Ucap Deidara.
"Ini beresiko!"
_____

Di desa Konohagakure, di kedai Ichiraku, Naruto dan Iruka sedang makan ramen, sambil berbincang-bincang.
"Kau jangan terlalu murung seperti itu" Ucap Iruka.
"Maksudku, kau telah belajar secara pribadi pada Jiraiya-sama sendiri ..."

"Aku kira begitu, tapi Petapa Genit sangat pelit!" Ucap Naruto.
"Ini pelindung kepala yang kau berikan padaku, yang sekarang kau pakai. Jadi, aku menggantinya bersama pakaianku" Ucap Naruto, sambil memegang pelindung kepalanya.

"Tapi karena latihan itu hebat. Kau sudah menjadi kuat, ya kan? Kau harus senang dengan itu" Ucap Iruka.

"Yaa! Mungkin sekarang aku lebih kuat darimu, Iruka-sensei" Ucap Naruto.

"Apa yang kau bicarakan! Aku tidak akan mengalah sekarang ..." Ucap Iruka.

"Ah! Itu benar. Kudengar Gaara menjadi Kazekage di Sunagakure" Ucap Naruto.

"Yaa! Anak itu memang sedikit istimewa" Ucap Iruka.
_____

Kembali ke Sunagakure, pasir berbentuk tangan mengejar Deidara, Deidara mengambil tanah liat lagi.

"Dia menggunakan ledakan ..." Pikir Gaara.

Gaara membentuk tiga tangan pasir. Sementara Deidara sudah selesai membentuk dua ekor burung tanah liat, ia melemparkan burung itu ke arah Gaara.

"Selanjutnya akan lebih cepat!" Ucap Deidara.

Boft ...
Burung yang tadi dilemparkan berubah menjadi besar.

Burung itu melesat ke arah Gaara, "Katsu!" Deidara meledakkan burung itu tepat di depan Gaara. Deidara memperhatikan dengan serius, apakah serangannya tadi mengenai Gaara, dan ternyata tidak, pasir melindungi Gaara. Mata ketiga Gaara melihat dari luar.

"Itu pelindung dari pasir" Ucap Deidara.
"!!" Ia kaget, saat tangan pasir Gaara telah menangkapnya.

"Ini buruk!" Ucap Deidara.

Bomm!!!
Di dalam tangan pasir Gaara, terjadi sebuah ledakan yang hingga menghancurkan tangan itu, ternyata yang melakukannya adalah Deidara sendiri dan ia berhasil keluar.

Di dalam kubah pasir Gaara, pasirnya mulai hancur, ia menggam tangan Deidara dengan pasirnya dan menghancurkan.

Bersambung ke Naruto Chapter 249