Senin, 15 April 2013

Versi Teks Naruto Chapter 247

Sebelumnya : Naruto Chapter 246

"Kau sudah menjadi kuat, huh?"
"Aku kagum kau benar-benar bisa mendapatkan bel" Mereka bertiga, sedang berjalan-jalan mengelilingi desa.

"Hehe! Mungkin aku punya kejutan lain untukmu, Kakashi-sensei!" Ucap Naruto.

"Apa yang kau katakan? Jangan terlalu sombong seperti itu ..." Ucap Sakura.

"Hah ...
Tapi bagaimanapun. Aku masih muda, dan baru-baru ini ...
Aku menciptakan jutsu baru yang hebat" Ucap sombong Kakashi. Tapi tidak dipedulikan oleh Naruto dan Sakura.

Naruto Chapter 247 - Penyerang Negara Pasir Bagian 1
Teks Version by Komunitas Anime Manga Indonesia KAMI

Errkkk!! Perut Naruto berbunyi.
"Ah! Yaa! Kita belum pernah pergi ke ramen Ichiraku!" Ucap Naruto, lapar.

"Yaa, aku sedikit lapar setelah latihan kemarin ..." Ucap Sakura, yang juga lapar.

"Benar! Itu akan menyenangkan Kakashi-sensei!" Ajak Naruto, tapi Kakashi berkata, "Maaf. Aku harus membuat dan menyerahkan daftar formasi tim yang baru ...
Aku harus pergi"

Boft ...
Kakashi menghilang.

"Ah! Dia melarikan diri!" Ucap Naruto.

"Dia berkata seperti itu ...
Tapi dia hanya ingin melanjutkan membaca buku ..." Ucap Sakura.

"..." Naruto terdiam sejenak, lalu berkata, "Hehe ... Jadi kita bisa kencan, ya?"

"Tapi, kau yang harus membayar!" Ucap Sakura.

Naruto memeriksa dompet kodoknya, dengan wajah cemberut.

Sementara Naruto sedang menghitung uangnya, Sakura melihat Shikamaru dan Temari.
"Shikamaru!! Temari-san!! Hey! Coba kau lihat siapa ini?!" Teriak Sakura, menunjuk ke arah Naruto.

"!" Naruto menoleh, memperlihatkan wajah cemberutnya.

"Hey! Bukankah itu Naruto?!" Ucap Shikamaru.

"Shikamaru!!"

"Apa kau baru saja pulang dari rumah?" Tanya Shikamaru.

"Tidak, aku baru pulang kemarin" Jawab Naruto.

"Hehe ...
Apa kau sudah tidak melakukan hal bodoh lagi? Kau sudah berubah, ya kan?" Tanya Shikamaru lagi.

"Tidak, dia belum berubah sedikitpun!" Ucap Sakura, menggeleng-gelengkan kepala.

"Ah ... Benarkah" Ucap Shikamaru.

"Sakura-chaaan!!" Ucap Naruto, cemberut.

"Hey! Shikamaru, apa kau sedang kencan, huh?" Bisik Naruto.

"Tidak"

"Kau bercanda, Naruto, kenapa aku keluar seperti ini ...
Akan ada Ujian Chunnin, aku baru saja kembali dari Sunagakure untuk rapat disini" Jelas Temari.

"Dan itu menyusahkan sekali, tapi aku sudah menjadi penguji, jadi ...
Aku diberitahu untuk pergi dan melihat kurir Sunagakure" Keluh Shikamaru.

"Ujian Chunnin? Itu membawa kembali masa lalu ..." Ucap Naruto.

"Yaa! ... Dan Naruto, apa yang akan kau rencanakan sekarang?" Tanya Shikamaru.

"Apa maksudmu?" Naruto tak mengerti.

"Apa yang kau katakan? Ini adalah Ujian Chunnin, kan?" Ucap Shikamaru.

"Satu-satunya dari kelas kita yang belum menjadi Chunnin. Adalah kau Naruto" Jelas Shikamaru.

Naruto terdiam, ia terkejut, berteriak, "Ehhhhhhh?!!!!"

"Lalu! Lalu! Kau Chunnin juga, Sakura!?" Tanya Naruto.

"Yep!"

Saat Naruto berlatih dengan Jiraiya, sudah terjadi Ujian Chunnin yang kedua, dan Naruto belum pulang dari pelatihannya.

"Plus, Neji dari kelas diatas kami, Kankurou dari Sunagakure, Temari juga Jounin disini" Jelas Shikamaru.

"Huhhhhhh?!!!!"

"Hey, lalu Gaara? Bagaimana dengan Gaara?" Tanya Naruto.
_____

Di Sunagakure, di atas gedung Kazekage, Gaara yang sudah menjadi Kazekage, berdiri mengamati desa Sunagakure.

Seorang shinobi memberitahukan sesuatu pada Gaara, "Kazekage-sama, pertemuan akan segera dilaksanakan"

"Baik"

Di ruang pertemuan Gaara dan semua penasehat sudah berkumpul dan memulai pembicaraan mereka.
"Beberapa tahun yang lalu, kekuatan desa kita telah stabil, dan telah menjaga hubungan baik dengan semua musuh kita" Ucap Baki.
"Plus, kita punya hasil yang bagus dari kurikulum program latihan, kita membawa masuk musuh kita, Konoha" Lanjutnya.

"Segera ada Ujian Chunnin ...
Aku menantikan hasilnya" Ucap seorang penasehat.

"..." Yura sejenak terdiam, lalu mulai berbicara, "Ujian Chunnin sudah dekat, dan sudah ada rumor yang buruk ..." Ucapnya.

"Apa itu?" Tanya Baki.

"Informasi ini dari Tiga Legenda Sannin, Jiraiya ...
Apa kau sudah mendengar tentang organisasi yang dipanggil ...
"Akatsuki"?" Ucap Yura.

Gaara tidak berkomentar, ia masih tetap diam.

_____

Di Konohagakure, di sebuah kedai, Jiraiya duduk bersama Kakashi, membicarakan mengenai organisasi Akatsuki.

"Sunagakure sudah diperingati tentang Akatsuki dan sedang bersiap" Ucap Jiraiya.
"Anbu yang menyebar ke titik kunci daerah pinggiran. Mereka bisa menjaga dan menghentikan orang seperti aku masuk ke Sunagakure ..."

"Mengapa Akatsuki memulai pergerakan yang mencolok? Apa tujuan mereka?" Tanya Kakashi.

"Aku tidak tahu banyak" Ucap Jiraiya.
"Aku akan berkeliling dan menyelidiki lebih jauh lagi" Lanjutnya.
_____

Kembali ke Sunagakure, di ruang pertemuan, "Sampai disini saja pertemuan kita" Pertemuan sudah selesai.

Semua orang keluar dari ruang pertemuan.
Seorang penasehat berkata pada Yura, "Itu akan baik-baik saja. Yuura telah memperketat penjagaan"

"Aku gembira aku bisa menasehati atasan, aku sudah bekerja untuk masa 4 tahun yang lalu. Dan lagipula, sumber informasi dari Jiraiya-sama ...
Aku harus membuat keputusan terlebih dahulu untuk bergerak dengan cepat" Jelas Yura, tiba-tiba ia merasakan sakit dikepalanya, "Ada apa?" Tanya Tetua Penasehat.

"Tidak ...
Tidak ada apapun ...
Aku hanya kurang tidur" Ucap Yura.

"Jaga tubuhmu ya?"

Yura berdiri, memperlihatkan tatapan wajah yang mengerikan.
_____

Scene beralih keluar desa, di daerah pinggiran desa Sunagakure. Dua orang misterius berjubah hitam dengan motif awan merah yang hanya anggota Akatsuki yang memakainya. Mereka berjalan menuju ke arah desa.

Orang itu berkata pada temannya, "Jadi ...
Orochimaru bergerak didepan ...
Yaa ..." Ucapnya.
"Untuk beberapa alasan, dia membocorkan informasi kita dan berubah menjadi penkhianat" Ucap orang itu.

"Aku tidak punya pilihan lain. Apa dia menggunakan jutsu juga" Ucap temannya.

Orang berambut kuning itu membuka kantongnya, dan mengambil tanah liat.

"Apa itu hanya kantong? Lawan kita menggunakan "kekuatan pengorbanan manusia"" Ucap temannya.


"Jutsuku adalah seni ...
Jadi aku mengusulkan favoritku No. 18 ...
Karena lawan kita adalah ..." Ucap orang berambut kuning.

Tangannya mempunyai mulut, mulut itu memakan tanah liat yang diambil tadi.
"Ekor Satu"

Shinobi yang menjaga gerbang desa Sunagakure melihat mereka berdua.
"Siapa itu?" Ucap salah seorang shinobi.

"Mereka memakai jubah hitam berawan merah ...
Itu ...?" Ucapnya dalam hati.

"Kapten Yuura!" Shinobi itu melihat ke arah Yura.

"Jangan cemas ...
Ini akan segera berakhir" Ucap Yura.

Mereka berdua telah berada di gerbang desa, tapi, shinobi-shinobi yang berjaga tadi sudah tidak ada. Menghilang entah kemana.

Terlihat mayat berserakan di tanah, shinobi yang berjaga tadi sudah mati, ternyata yang membunuh mereka semua adalah, Yura.

"Selesai dengan baik ...
Apa kau mengingatku?" Tanya teman, orang berambut kuning.

"Yaa Tuan! Tentu saja, Sasori-sama!" Ternyata, nama orang itu adalah, Sasori.
"Baiklah. Aku mungkin harus menggunakan jutsuku" Ucap yang berambut kuning, Deidara.

"Sejak kau bergabung, kau sudah menjadi pelayan setiaku" Ucap Sasori.

"Baiklah, aku yang pergi?" Mulut yang ada di tangan Deidara terus mengunyah tanah liat. Akhirnya selesai juga, ia mengeluarkan tanah liat itu dan membentuknya menjadi burung.

"Sasori, kau harus menunggu dan mengamati dari sini ..." Ucap Deidara. Deidara melemparkan burung itu, lalu membuat segel, dan ...

Boft ...
Burung itu berubah menjadi burung besar.
"Aku akan menyerang desa dari atas" Ucap Deidara.

Cara aneh Akatsuki!! Sasarannnya adalah Gaara ...!!

"Bagaimana? Model yang hebat, kan!" Ucap Deidara.

"Ingat, aku tidak suka menunggu" Ucap Sasori.

"Ekor Satu, Shukaku, Gaara dari Negara Pasir"

Bersambung ke Naruto Chapter 248